Pengkecualian dalam proses penciptaan motif truntum. Menurut
Winarso Kalinggo, motif itu diciptakan oleh Kanjeng Ratu Beruk. Anak
dari seorang abdi dalem bernama Mbok Wirareja ini adalah isteri dari
Paku Buwono III (bertahta dari 1749–1788 M) tetapi berstatus garwa ampil
(selir), bukan permaisuri kerajaan.
Persoalan
status ini menjadikan Kanjeng Ratu Beruk selalu gundah. Ia mendamba
jadi permaisuri kerajaan, sebuah status yang begitu dihormati dan dipuja
orang sejagad keraton. Tapi lebih dari semua itu, Kanjeng Ratu Beruk
ingin selalu berada di samping sang raja agar malam-malam sunyi tidak ia
lewati sendirian.
by.onedhi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar